Perubahan Bukan Ditangguhkan, Tapi Diperjuangkan

imgSeringkali kita merasa terpukau atau terkagum-kagum dengan seseorang yang dulunya memiliki kepribadian buruk, tiba-tiba kini menjadi seseorang yang memiliki keimanan yang tinggi dan memiliki kepribadian yang luhur.

Banyak orang yang mengartikan bahwa perubahan itu merupakan petunjuk dari Allah SWT yang ditujukan kepada seseorang pada waktu dan situasi yg tidak terduga, yang kemudian merubah apa-apa yang ada pada dirinya yang semulanya buruk menjadi baik.
Baca lebih lanjut

Sinetron Perusak Generasi

Terinspirasi-Sinetron-Tujuh-Manusia-Harimau-Bocah-SD-Bunuh-TemannyaDarahmudamuslim – Musibah besar bagi negeri ini telah merajalela. Selasa (28/04/15) malam sekitar jam 22.00 WIB, Hasrandra, bocah kelas 1 SD Yayasan Islam Zaidar Yahya, meninggal dunia setelah sebelumnya dikeroyok oleh 5 temannya di sekolah. Menurut penelusuran yang diperoleh bahwa tindakan pengeroyokan tersebut karena mereka terinspirasi oleh tayangan sinetron Tujuh Manusia Harimau yang tayang di salah satu televisi swasta nasional. (ngokos.com).

            Generasi Indonesia saat ini sungguh mengalami penurunan kualitas akibat dari tayangan yang tidak mendidik. Kebanyakan para pengusaha program televisi hanya mengedepankan keuntungan tanpa mempedulikan dampak sosial yang ditimbulkan akibat tayangan yang disiarkannya. Sudah banyak sekali tayangan yang tidak mendidik disiarkan di Indonesia. Entahlah, apa itu benar-benar bisnis atau ada agenda terselubung yang sengaja dipublikasikan untuk merusak generasi bangsa ini.

Hari Pendidikan Nasional : Selamatkan Pendidikan Indonesia dari Sekulerisme

hardiknas22 Mei 2015 – Bagi Indonesia memperingati hari pendidikan merupakan hal yang penting sebagai wujud menghormati perjuangan para pelopor pendidikan Indonesia dalam memperjuangkan derajat kemuliaan manusia melalui pendidikan. Sebab dari pendidikanlah harkat dan martabat negeri ini dapat diperhitungkan oleh negara lain. Pendidikanlah yang menjadi pencetak generasi penerus bangsa.
Perjuangan para pahalawan tidak dapat kita hargai hanya dengan memperingati hari pendidikan saja. Hal yang lebih penting adalah bagaimana perjuangan kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Selama perjalanan semenjak merdeka, pendidikan Indonesia mengalami berbagai perubahan pola pmebelajaran, kurikulum dan kebijakan. Dari berbagai usaha tersebut hingga sekarang belum dapat dikatakan bahwa pendidikan Indonesia maju. Sebab fakta hari ini menampilkan pada kita semua bahwa pendidikan Indonesia masih jauh dari harapan. Kita bisa menyaksikan dari output yang dihasilkan dari pendidikan Indonesia. Betapa menyedihkannya pada generasi penerus bangsa hari ini masih banyak yang berorientasi dengan materi dalam menempuh pendidikannya. Para generasi yang menjadikan materi sebagai orientasi dalam belajar tentunya akan menghasilkan pribadi yang materialis. Sehingga tidak heran jika melihat perilaku siswa-siswi menyontek demi mendapatkan nilai yang tinggi. Terlebih sistem pendidikan yang carut-marut. Bahkan pendidikan kerap kali dijadikan komoditi yang hanya dapat dinikmati kalangan tertentu saja. Hal ini menjadi masalah kita bersama, dan seharusnya kita menyelesaikannya bersama pula.etalase-pendidikan-indonesia-dalam-akun-1000_guru_20130423204834
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat tanpa tebang pilih apa latar belakang agama, suku, ras dan tetorial wilayahnya. Sebab pendidikan sumber utama pencetak generasi penerus bangsa. Tidak akan pernah bangsa ini bertahan jika tanpa dididik untuk bisa menjadi pemimpin, tokoh berpengaruh di tengah masyarakat, pengusaha, ‘alim ulama, akademisi, dan lain sebagainya. Semuanya melalui pendidikan, dari pendidikan pula dapat menentukan posisi kita di mata dunia. Sistem pendidikan yang masih berjalan di atas sekulerisme menjadikan pendidikan Indonesia jauh dari kata ideal.

Kurikulum-2013Sekulerisme atau pemisahan agama dari kehidupan telah me
ngakar di negeri ini tak luput dalam bidang pendidikan. Jadi wajar saja jika pendidikan hari ini hanya mencetak generasi yang rakus dan penipu seperti koruptor, wakil rakyat yang hanya mengumbar janji, pengusaha yang curang dan pemimpin yang hanya tunduk pada asing demi kepentingan pribadi dan kelompoknya saja. Sekulerisme juga hanya menyibukkan penentu kebijakan untuk terus merumuskan kebijakan bagi pendidikan agar lebih baik, lihatlah berulang kali kita mengubah kurikulum dan kebijakan pendidikan yang ujung-ujungnya juga tidak ada perbedaan bahkan lebih buruk.
Sekulerisme berhasil meminggirkan peran agama dalam menjadi panduan pendidikan Indonesia. Perilaku-perilaku menyimpang dianggap wajar dan sebaliknya perilaku baik dianggap kurang ajar. Seperti, ketika ada siswa pacaran di kelas adalah hal yang wajar sehingga tidak perlu dibuat peraturan larangan pacaran di sekolah, sebaliknya ketika ada siswa ikut kelompok pengajian dianggap sesat sehingga sosialisasi anti-Islam pun digalakkan, hingga rohis pun dianggap teroris. Belum lagi kasus tawuran antar siswa yang menelan korban jiwa yang tidak sedikit bahkan diantaranya harus tewas saat tawuran. Pada sisi pengajaran, tidak sedikit guru yang melakukan tindakan kekerasan dan pelecehan seksual pada siswanya sendiri. Dari sisi fasilitas pun kita menyaksikan betapa menyedihkannya sarana dan pra-sarana untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Jika pun mendapatkan yang berkualitas maka dapat dipastikan harus merogoh kocek dalam. Inilah gamabaran betapa pendidikan Indonesia saat ini sangat memperihatinkan.penddididid
Islam telah jauh-jauh hari menyiapkan pendidikan yang dapat mengangkat harkat dan martabat manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan yang berlandaskan dengan landasan Islam telah berhasil mencetak generasi emas yang diakui dunia. Aqidah yang kuat dan pemikiran yang cemerlang merupakan ciri utama dari para pendahulu kaum muslimin di saat Islam berjaya. Lihatlah, para imam madzhab, ilmuwan kaum muslimin seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu Kahldun, Shalahuddin al-Ayyubi, Muhammad al-Fatih, dan lainnya. Titik fokusnya adalah bahwa mereka semua lahir dari sistem pendidikan Islam. Sistem pendidikan Islam hanya akan kompatibel dengan sistem pemerintahan Islam.[mrizki-dzakiMCD]

Sekulerisme telah gagal!!!
Saatnya sistem Islam diterapkan demi kemuliaan manusia di dunia dan akhirat.

Mental Penakluk : Shalahuddin Al-Ayyubi

alayyibiSejarah umat Islam mencatat dengan gemilang kisah heroik Shalahuddin Al-Ayyubi membebaskan tanah Palestina dari Kingdom of Jerussalem. Shalahuddin dibesarkan di keluarga yang kokoh aqidah dan imannya bahkan Shalahuddin kecilsudah dibentuk mental penakluknya oleh sang ayah. Berikut kisahnya

Suatu hari Shalahuddin Al-Ayyubi kecil didapati ayahnya tengah bermain bersama anak-anak tetangga. Ayahnya kemudian mengambil lalu menggendongnya seraya menggerutu: “Aku tidak menikahi ibumu, dan ibumu tidak melahirkanmu cuma untuk bermain bersama anak-anak lain. Aku nikahi ibumu, agar anaknya menjadi pembebas Masjid Al-Aqsa!”

Sang ayah lalu menurunkan Shalahudin kecil dan melihat anaknya seolah menahan tangis. Ia

berkata: “Apa kamu tersinggung? Kamu sakit hati?”.

Shalahudin mengatakan lirih, “iya”.

“Lalu kenapa kamu tidak berteriak menangis seperti anak-anak kecil pada biasanya”

“Seorang pembebas Masjid Al-Aqsa tidak pantas berteriak menangis dan terisak”, ucap Shalahudin.

diterjemah dari page We The Revolutionaries of This Ummah.

Mental Panakluk telah ditanamkan sejak kecil. Peran orangtua menjadi sangat menentukan saat pembentukan tersebut. Oleh karena itu, sepantasnyalah sejak dini ditanamkan  kepada generasi umat Islam yang kelak akan membawa kebangkitan Islam. [mrizki]